Merasa jadi Walikota karena sebuah game

Pernah bermain game online? Atau pernah bermimpi menjadi seorang walikota? Anda bisa mendapatkan kedua sekaligus hehe, baru – baru ini saya kecanduan bermain game online bernama SimCity. Intermezo sedikit yaa... SimCity adalah sebuah game online yang bercerita tentang bagaimana kita mengatur kota yang kita buat sendiri. Di dalam game ini kita berperan sebagai walikota yang harus menyiapkan kebutuhan masyarakat kota seperti Air, tempat pembuangan limbah, listrik, rumah sakit, polisi dan kebutuhan – kebutuhan lainnya. Termasuk ketika jalanan macet adalah tugas walikota untuk memperlebar jalanan tersebut. Saking candu nya saya
terhadap game ini sampai – sampai pada suatu ketika bangun tidur saya merasa menjadi walikota beneran, yang harus menyiapka segala kebutuhan masyarakat, jika tidak maka mereka akan pindah ke kota lain.

Ada maksud lain yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini lebih dari sekedar share pengalaman bermain SimCity. Menjadi seorang walikota artinya menjadi seorang pemimpin, dan kita semua adalah pemimpin dalam kehidupan ini. Banyak pemimpin yang gagal memanfaat potensi yang dimiliki oleh bawahannya sehingga mereka pergi meninggalkan pemimpinnya. Seorang pemimpin harus memiliki power yang cukup dalam mengelola sumberdaya, pemimpin harus bisa membuat bawahannya merasa berguna, dan aktualisasi dirinya tersalurkan. 

Ketika seorang walikota dalam game SimCity tidak melakukan apa yang diminta masyarakatnya, maka masyarakatnya akan protes dan mengancam pergi ke tempat lain. Jika tidak dia tidak mau membayar pajak sebelum fasilitas yang dia minta disediakan. Apa jadinya seorang pemimpin tanpa bawahan? Dan apa jadinya seorang walikota tanpa masyarakat didalamnya? Untuk para pemimpin harus ingat ini, roda organisasi tidak berjalan dengan sendirinya, melainkan ada bahan bakar penggeraknya yaitu setiap divisi dalam organisasi tersebut. Jika tidak dijaga dengan baik maka satu saja divisi tidak berjalan, bisa – bisa seluruh kegiatan organisasi akan terhambat. 

Jangan pernah mengakui keberhasilan organisasi atas kepemimpinan yang kita miliki, tapi akuilah keberhasilan itu karena ada team yang kuat didalamnya. Jangan langsung memakan pujian atas keberhasilan organisasi untuk diri sendiri, tapi investasikanlah emosi keberhasilan itu untuk orang – orang yang kita pimpin.

Akan tetapi ketika menemukan sebuah kesalahan jangan sekalipun menyalahkan orang dibawah kita. Kesalahan itu sepenuhnya adalah kesalahan pemimpin yang tidak mampu menjalankan amanah, tidak mampu menyelesaikan masalah, dan tidak mampu mengoptimalkan potensi terbaik yang dimiliki anggota. 

Terima kasih, tulisan ini adalah nasihat untuk diri saya sendiri. Semoga bermanfaat.