Sabtu, 16 Agustus 2014

Kami Bukan Korban SBM




Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau lebih dikenal dengan sebutan SBM bukanlah akhir dari segalanya ketika kita tidak diterima di salah satu perguruan tinggi negeri favorit. Masih ada perguruan tinggi lain yang mau menerima kita dan bahkan menawarkan kepada kita untuk gabung menjadi keluarga besar mereka. Yang menjadi permasalahan adalah ketika kita memfokuskan diri untuk masuk PTN sehingga PTS dianggapnya tidak menjanjikan, tempatnya ayam kampus, kuliah di swasta susah dapat kerja, tidak ada perusahaan yang mau menerima kalau hanya lulusan swasta, dan parahnya lagi sarjana pengangguran itu kebanyakan dari swasta dan lain lain.
mitos mitos seperti inilah yang menjadikan kita patah semangat, tidak serius dalam mencari ilmu ketika kita tidak di terima di perguruan tinggi negeri yang dinilainya favorit
dengan masa depan menjanjika.
Percayalah teman teman, bahwa PTN bukan segalanya, kita ditolak oleh PTN Bukan karena kita tidak berkualitas, bukan karena kita tidak mampu, dan bukan karena kita tidak pantas masuk ke sana, Allah punya rencana lain, Allah merencanakan kehidupan yang lebih indah daripada masuk PTN. Mungkin kita tidak diterima di universitas negeri atau universitas favorit bukan karena kita tidak mampu, bukan karena kita tidak bisa, tapi karena Allah menyuruh kita berjuang membesarkan nama baik universitas yang sekarang kita duduki, karena 5 atau 10 tahun yang akan datang akan ada milyarder milyarder muda, orang orang hebat yang berkualitas dan itu bukan lulusan negeri, itu lulusan swasta yang hari ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Kita harus bisa membuktikan bahwa yang kita lakukan adalah hal terbaik, kita buktikan kepada universitas yang dulu menolak kita bahwa kita tidak pantas untuk ditolak, bahwa kita pantas untuk dipertimbangkan, karena kita adalah orang orang hebat yang akan mengharumkan nama universitas yang akan mengharumkan nama Indonesia.
Saya tanya kepada beberapa teman saya yang sama sama korban SBMPTN, kenapa masuk swasta? Jawabannya semua sama karena tidak masuk PTN. Tapi yang menjadi permasalahan adalah mereka terus terusan membayangkan bayangan indah ketika dia masuk PTN, dia membayangkan masa depan dia terjamin ketika dia masuk PTN, padahal tidak, masa depan kita yang menentukan adalah diri kita sendiri, bukan universitas yang kita duduki, semangat dari mereka seolah olah berkurang ketika masuk perguruan tinggi swasta, mereka selalu membanding bandingkan dengan kehidupan teman teman mereka yang masuk PTN, padahal seharusnya dimanapun kita belajar semangat itu harus tetap tumbuh, yang terpenting itu bukanlah berapa lama kita hidup, dimana kita tinggal, dimana kita sekolah, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita hidup, bagaimana kita menjalani pendidikan, bagaimana kita mejalani kehidupan itu jauh lebih penting daripada terus terusan mengeluh dan mempertanyakan kenapa kita tidak diterima di perguruan tinggi negeri.
Yakinilah teman teman, bahwa kita adalah orang orang terbaik, bahwa kita adalah orang orang hebat, yang tidak pantas di sia sia kan, yang tidak pantas untuk diabaikan. Kita adalah Orang orang baik, kita adalah orang yang jujur, rasakan itu semua ada dalam diri kita, sukses kita bukan dilihat dari dimana kita sekolah tapi sukses kita dilihat dari apa yang telah kita lakukan? Apa yang telah kita capai. Kita ucapkan selamat kepada teman teman kita yang sudah masuk PTN dengan mudah maupun dengan cara berliku, tetapi kita harus yakin dengan diri kita sendiri bahwa kita mampu, kita mampu bersaing dengan mereka, kita bisa buktikan bahwa kita bisa sukses dan bahkan lebih sukses dari mereka. Kita harus buktikan bahwa 5-10 tahun yang akan datang akan ada orang orang sukses, akan ada orang orang hebat dan itu bukan lulusan negeri, itu adalah lulusan swasta yang hari ini di injak injak, yang hari ini dipandang sebelah mata. 5-10 tahun yang akan datang kita sudah menjadi besar, kampus kita pun menjadi kampus yang dibanggakan oleh semua orang.

0 komentar: