Selasa, 02 Juni 2015

Setelah Nisfu Sya’ban


Saya kasih judul tulisan ini setelah nisfu sya’ban karena yaa saya bingung harus kasih judul apa tulisan ini, sebetulnya saya tidak akan bercerita tentang nisfu sya’ban nya yaa semuanya sudah tahu lah tinggal search saja di google tentang nisfu sya’ban ini, bukan bagian saya karena saya bukan ahli Agama
Setelah selesai saya baca surat Yasin dan rangkaian acara lain dalam nisfu sya’ban saya punya janji dengan klien saya, waktu itu ada janji pertemuan bisnis, saya dan klien saya bertemu bernama Yosie bertemu di JCO botani square Bogor sekitar pukul 08.30 setelah kita mencapai kesepakatan dan akhirnya di tutup dengan closing dan transaksi akhirnya kita berdua pulang.
Sebelum saya meninggalkan Botani Square, seperti biasa saya selalu
sempatkan waktu untuk berkeliling ke toko buku Gramedia, karena saya pecinta buku saya betah sekali berada disana, kadang saya suka sengaja main hanya untuk mencari inspirasi dari buku buku yang dipajang disana.
Namun ada yang unik dan menarik pada malam itu, ada sebuah kejadian yang membuat hati saya tersayat dan menangis, bukan karena melihat orang berpacaran di toko buku ataupun ada pengemis di toko buku ini, saya melihat ada seorang anak perempuan yang agak gemuk bersama Ayahnya, anak tersebut merengek ingin dibelikan buku kepada ayahnya, namun sang ayah menolak dia bilang sudah kamu sudah jajan banyak nanti lagi beli bukunya. Kata sang anak ini buku bagus yang bahasa inggrisnya harganya 200 ribu ini yang terjemahan hanya 80 ribu, namun si Ayah tetap menolak, dia katakan jangan. Dan saya lihat buku yang diinginkan si anak tersebut berada di deretan buku psikologi, artinya anak ini menyukai bidang psikoogi yang menurut saya ini ilmu yang sangat luar biasa.
Kita tinggalkan sejenak cerita ini, kemudian saya lanjut berjalan jalan melihat koleksi buku buku yang lain. Dan saya menemukan kejadian yang persis sama dengan cerita sebelumnya, ada anak perempuan bersama kakak laki lakinya saya lihat dan juga ayahnya, si anak perempuan ini meminta dibelikan buku kepada si ayah dan saya lihat buku ini adalah buku motivasi dan bisnis. Dan anda tahu apa yang terjadi? Sama seperti kejadian sebelumnya ternyata si ayah juga menolak keinginan si anak tersebut.
Apa yang membuat hati saya ini tersayat? Dua anak perempuan yang saya lihat itu adalah anak anak yang luar biasa, yang satu meminta buku psikologi dan yang satunya lagi meminta buku motivasi dan bisnis. Anda tahu? Bahwa buku buku yang diinginkan oleh anak anak itu adalah genre  buku favorit saya. Saya sangat senang sekali membaca buku buku motivasi, psikologi dan juga binis. Saya tahu betul bagaiana perasaan kedua anak tersebut, keinginan yang sangat mulia seperti buku saja orang tuanya tidak mau membelikan. Andai saja waktu itu saya mempunyai uang yang banyak ingin sekali saya membelikan anak anak itu buku yang mereka inginkan. Dan saya lihat juga orang tua mereka pada saat itu bukanlah golongan yang miskin saya perhatikan belanjaan mereka banyak tapi kenapa untuk memnuhi satu buku yang sangat berharga bagi kemajuan si anak mereka tidak mampu?
Saya tidak mau berprasangka buruk saya tetap berpikir positif mungkin buku buku itu belum watunya mereka baca karena usia mereka yang masih tergolong muda. Dan cara anak anak ini berpikir saya sangat suka, yang mereka inginkan adalah Buku yang akan meningkatkan kualitas hidup mereka, tahukah anda bahwa buku adalah salah satu jens investasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena ini tidak menyangkut perut melainkan menyangkut ilmu pengetahuan.
Dari kejadian ini saya jadi tergerak untuk mengarang sebuah buku, yang dulu sempat saya niatkan namun belum terealisasikan, buku yang ingin saya karang adalah buku Hypno Publik Speaking. Buku ini bercerita tentang bagaimana menghypnosis audience dalam publik speaking. Semoga dalam waktu dekat saya bisa menerbitkan buku saya ini.

0 komentar: