Minggu, 29 Mei 2016

Energi Kehidupan

Hai, apa kabar?
Kalau beberapa hari yang lalu kita sempat membahas tentang cinta yang di analogikan dengan Barcode isi Hati, rasanya ada yang kurang jika kita hanya membahas Love tetapi tidak membahas Life, hari ini saya akan berbagi tentang energi kehidupan yang kadang – kadang naik dan turun. Bukan tentang Mencairkan Tabungan Energi loh yaa, yang sempat kita bahas sebelumnya. Tetapi tentang semangat hidup yang sering kali tidak konsisten dengan yang kita inginkan.
Pernahkan kita merasa loyo dan males buat ngapa – ngapain, atau bahkan kita stress dan ingin mati aja hehe jangan sampai deh yaa kita niat buat ngahirin hidup. Nah supaya kehidupan kita konsisten dan terus semangat everyday, anywhere and anytime kita membutuhkan dua energi dalam kehidupan kita, yaitu energi positif dan energi negatif sama seperti battery yang membutuhkan ion positif dan
negatif untuk menghasilkan listrik.
Kita butuh fans untuk mendukung apapun yang kita lakukan, dan kita juga butuh haters untuk mengkritik yang kita lakukan. Saya sering mengatakan hidup itu harus adil, jika kita siap dicintai oleh seratus orang kita juga harus siap dibenci oleh seratus orang. Tapi kebanyakan dari kita hanya siap dicintai oleh seratus orang dan tak sanggup dibenci oleh seratus orang lainnya, dan anehnya kita masih mengatakan kehidupan ini tidak adil. Sekarang coba lihat lagi siapa sebenarnya yang tidak adil terhadap kehidupan?
Balik lagi pada dua energi tadi, kita harus mendapatkan keduanya untuk tetap konsisten menjalani kehidupan. Kita tidak bisa menjalani kehidupan yang dipuji terus terusan dan malah akan menjadikan kita sombong, bahkan lebih dari itu kita akan mengalami stagnasi kehidupan. Dan kita juga tidak bisa menjalani kehidupan yang di kritik habis – habisan setiap hari, ini akan membuat kita lemas dan tidak produktif, karena setiap yang dilakukan hanya akan jadi cemoohan tanpa adanya penghargaan.
Lalu pertanyaannya bagaimana caranya supaya dua energi itu ada dalam diri kita, sehingga kita produktif dan terus memperbaiki diri. Caranya adalah dengan make mistakes ciptakan kesalahan sebanyak mungkin. Tapi pastikan ketika menciptakan kesalahan ada orang yang tetap mendukung dan menghargai karya kita. Dari sebuah kesalahan kita akan mendapatkan dua energi, yaitu orang yang mencintai kita akan tetap support kita supaya mau bangkit lagi dan memperbaiki diri, dan haters kita akan mengkritik kita. Dan ketika kritikan itu masuk kita punya dua pilihan, bangkit dan berdiri lagi untuk membutikan cemoohan mereka salah? Atau malah terpuruk membiarkan para haters menertawakan kita?
Untuk itu kita masih membutuhkan formula selanjutnya, yaitu formula “jangan sampai hasil akhir mengubah siapa kita” apapun hasil akhirnya kita harus tetap pada pendirian awal. Untuk formula yang satu ini kita bahas lebih mendalam pada postingan selanjutnya..

See you.... semoga bermanfaat



0 komentar: