Rabu, 09 Januari 2013

Perjuangan Anak Shaleh


Alkisah, di sebuah desa yang kecil sederhana yang jauh dari keramaian kota, dengan sayup-sayup suasana alam yang begitu indah, dengan pepohonan yang rindang menghiasi desa Sukatani, desa yang relegius itu. Tingggal seorang anak desa yang bernama Rizal. Ia adalah anak dari tiga bersaudara yang ditinggal oleh ayahnya sejak ia kelas empat SD. Rizal seorang anak yang terkenal akan ke shalehannya.Ia memiliki cita-cita tinggi,menjadi seorang sarjana .Ia bercita-cita ingin mengggapai sarjana tehnik industri. Cita-cita itu berawal karena ia seorang anak desa yang hidupnya bertumpu di sebuah bengkel yang sederhana milik pamannya. Keluarga yang begitu serba
kekurangan, menjadikan Rizal harus menjadi tulang punggung keluarganya. Ibunya yang hanya seorang buruh cuci itu tak mampu membiayai sekolah anaknya. Namun hal itu tak membuat Rizal berputus asa menggapai cita-citanya itu. kini Rizal duduk di bangku SMA Kelas dua belas ipa dua. Dengan bermodalkan kerja di bengkel milik pamannya, ia bisa bertahan sekolah.
            Rizal terkenal di sekolah akan prestasinya yang gemilang. Di kelas ia selalu menjadi yang terbaik. Dengan kerendahan hatinya, Rizal selalu menjadi guru kedua dikelas bagi teman-temanya. Ketika saat teman-temanya tak mengerti tentang satu pelajaran, maka sasaran teman-temannya pasti Rizal untuk menjelaskan ulang pelajaran itu. Namun hal itu tak menjadikan Rizal sombong. Pada saat itu sekolahnya mengadakan tes peserta olimpiade bioligi tingkat kabupaten yang akan di laksanakan minggu depanya. Mendengar berita itu, teman-teman sekelasnya menyuruh Rizal untuk mengikuti tes  tersebut. ”Zal kamu harus ikut tes itu. Aku yakin kamu pasti lolos jadi peserta olimpiade buat mewakili sekolah kita”. Usul Santi dengan yakin. ”Ah aku gak yakin lolos Santi. Soalnya aku dengar banyak sekali yang mengikuti tes itu”. Jawab Rizal memelas. Namun sebernanya Rizal ingin sekali mengikuti tes seleksi olimpiade tersebut. Karena ini jalan salah satunya buat mendapatkan beasiswa gratis kuliah. Namun di sisi lain Tono, seorang anak terpintar di kelas dua belas ipa satu,yang sangat sombong itu tak ingin Rizal mengikuti seleksi itu. Karena ia takut Rizal yang  akan lolos. ”Eh kalian anak culun. Jangan mimpi deh buat lolos tes olimpiade ini. Yang bakal lolos tuh gue.Dan lu Rizal, Jangan berharap lu bisa lolos seleksi ini. Mana bisa bawa sekolah ini menjadi juara. Bayaran sekolah aja lu suka nunggak-nunggak, bikin sekolah ribet aja”. Dengan sombongnya Tono dan teman sekelasnya berkata terhadap Rizal dan teman-temanya. ”Eh Tono!.   Kamu jangan sombong dulu deh. Mentang-mentang anak orang kaya , kamu ngerendahin kita.Aku yakin Rizal bisa lolos ko”. Balas Santi dengan sedikit marah. ”Ok gue tunggu besok , di tes biologi nanti”. Balas Tono dengan nsombong. Tono dan teman-teman sekelasnya pun pergi meninggalkan Rizal dan teman-temanya. ”Zal kamu jangan dengerin ocehan orang sombong kayak Tono itu ya. Aku yakin ko kamu pasti bisa”. Santi memberi semangat Rizal. ”Makasih San, kamu udah mau dukung aku. Aku janji akan berusaha yang terbaik buat kita semua. Dan tolong doain aku ya, supaya aku lancar besok nanti”. Dengan rasa yakin Rizal menjawab. ”Pasti Zal, kita pasti doain kamu ko.Semangat ya”. kemudian keesokan harinya  Rizal pun ikut tes tersebut. Dan ternyata  peserta tes tersebut sangat banyak sekali dan mereka merupakan siswa terbaik dikelas mereka masing-masing. Sehingga Rizal pun merasa minder dan putus asa. Ia berfikir bahwa dia tidak dapat mengalahkan peserta lain dalam tes tersebut dan ia tidak bisa mewakili sekolahnya buat kejuaraan olimpiade nanti. Namun ia teringat akan cita-citanya yang ia dambakan dari dulu yaitu bisa masuk perguruan tinggi sarjana.Dan salah satu jalanya itu ia harus mendapatkan prestasi untuk mendapatkan beasiswa . Oleh karena itu Rizal harus bisa lolos seleksi kali ini.
            Keesokan harinya. Sekolah pun mengumumkan hasil tes seleksi peserta olimpiade di mading sekolah. ”Zal ayo kita lihat hasilnya.Mudah-mudahan kamu masuk tiga besar,dan jadi peserta olimpiade”. Dengan semangat Santi menarik tangan Rizal. Dan saat hampir sampai di tempat mading. Ternyata banyak sekali orang yang sudah berdatangan untuk melihat hasilnya.”Yah ko udah banyak orang sih”. Memelas Rizal. ”Ayo kita terobos saja mereka”.Bersemangat Santi.Dan ketika mereka melihat hasil tes seleksi kemarin. Ternyata di luar dugaan, dari dua puluh peserta yang mengikuti tes kemarin. Rizal mendapatkan peringkat pertama ,kedua Anisa kelas dua belas ipa empat, dan ketiga Andri kelas dua belas ipa lima. ”Wah luar biasa. Rizal kamu ke satu. selamat ya”. Santi dengan senangnya memberikan ucapan selamat kepada Jamal. ”Alhamdulillah ternyata Allah memberikan kesempatan pada ku. Terima kasih ya Allah”. Dengan penuh rasa syukur Rizal mengucapkanya. Dan pelaksanaan olimpiade akan diselenggarakan dua hari kedepan, yaitu hari sabtu.  Rizal pun belajar dengan tekun untuk mempersiapkan lomba nanti. Dan berusaha untuk yang terbaik buat sekolahnya.
            Ketika pulang, Rizal ingin sekali memberitahukan kabar gembira itu ke pada ibunya. Ketika sampai di rumah. Rizal terkejut melihat keadaan ibunya yang sedang tergeletak lemas di kamar bersama adik-adiknya. “Assalamualaikum.Andri kenapa dengan ibu?”. Tanya Rizal kepada adiknya dengan rasa cemas. “Kak, ibu tadi terjatuh di halaman belakang rumah”. Adiknya menjawab dengan tangisanya. Rizal pun menghampiri ibunya yang tergeledak lemas itu, dan memeriksanya.Setelah Rizal memeriksa ibunya, Rizal terkejut ibunya terkena gejala demam berdarah. “Astagfirullah, ibu harus di bawa kerumah sakit”. Rizal berkata dengan rasa cemas dan sedih.Rizal bingung siapa yang akan menjaga ibunya, ketika ia sekolah nanti.Namun Rizal memilih merawat dan menjaga ibunya. Terpaksa Rizal tidak masuk sekolah selama dua hari.
            Sudah dua hari Rizal tidak masuk sekolah, Sedangkan besok adalah hari perlombaanya.”Sudah dua hari ini Rizal ko ngga masuk sekolas ya,ada apa ya dengan Rizal?”. Tanya Jamal kepada Santi. “Iya nih, dua hari lagikan di harus ikut lomba. Kita kerumahnya yuk, terus kita ajakin ibu Rina ke rumah Rizal”. Santi memberi ide. “ Ide bagus tuh San. Aku tkut terjadi sesuatu pada Rizal”. Jawab Jamal dengan rasa penasaran. Selepas pulang sekolah pun Jamal dan Santi dengan wali kelasnya bu Rina pergi ke rumah Rizal. Ketika sampai di depan rumah Rizal.Rizal sedang melamun dan menangis di depan rumahnya.” Assalamualikum Zal”.Datang Santi dengan sedikit lari kecil menuju Rizal.” Waalaikumsalam. Eh Santi, Jamal, dan ada ibu Rina juga”. Jawab Rizal dengan terkejut.”Zal udah dua hari ini kenapa kamu gak masuk sekolah terus. Ada masalah apa?”.Tanya Jamal. “ Iya ada apa Zal dengan kamu,bentar lagi kan kamu akan ikut lomba”. Sambung ibu Rina. “Sebenarnya ibu saya sdang sakit bu. Jadi saya tidak bisa sekolah, dan sepertinya saya gak bisa ikut lomba besok nanti bu.Soalnya tak ada yang merawat ibu saya bu”. Jawab Rizal dengan tangisanya. “Kenapa kamu gak bilang, sekarang kita bawa ibu kamu kerumah sakit”.Dan akhirnya ibu Rizal di bawa kerumah sakit. Dan ibu Rina memberikan amanat kepada Rizal untuk supaya Rizal mempersiapkan buat lomba nanti besok. Dan Rizal pun semalaman belajar dengan serius untuk lomba besoknya. Dan sedangkan ibunya di rawat dirumah sakit.Keesokan harinya pun Rizal berangkat dengan bu Rina ke tempat perlombaan olimpiade biologi. “Kamu harus tenang dan percaya diri, berikan yang terbaik untuk kita semua dan untuk ibumu”. Ibu Rina memberi semangat. “Iya bu pasti. Tolong doain saya supaya berhasil”. Jawab Rizal dengan penuh semangat. Rizal pun masuk ruangan perlombaan. Dan setelah dua jam lamanya menunggu, akhirnya lomba pun selesai. Rizal pun keluar bersama peserta lainnya.Setelah istirahat selama kurang lebih satu jam untuk melaksanakan shalat ashar. Pengumuman hasil lomba pun akan segera di umumkan. Semua peserta dan para pembimbing berkumpul di ruang pengumuman. Dan setelah pengumuman itu di laksanaka, dengan rasa takjub dan terkejut, nama Rizal di sebutkan sebagai pemenang juara pertama olimpiade biologi tingkat kabupaten, dan menjadi utusan kabupaten Cianjur sebagai  peserta olimpiade di tingkat provinsi. Dengan rasa yang begitu bahagia Rizal sujud syukur atas apa yang telah iya dapatkan hari itu.
            Dan keesokan harinya. Hari senin, hasil prestasi Rizal pun di umumkan sebagai kebanggaan sekolah. Dan semua teman-teman dan guru Rizal mengucapkan selamat atas kesuksesannya itu.


By; Samsul Rizal....




100% anti galau. Hidup adalah perjuangan :*

0 komentar: