Alkisah, di sebuah desa yang kecil sederhana yang jauh dari
keramaian kota, dengan sayup-sayup suasana alam yang begitu indah, dengan
pepohonan yang rindang menghiasi desa Sukatani, desa yang relegius itu. Tingggal
seorang anak desa yang bernama Rizal. Ia adalah anak dari tiga bersaudara yang
ditinggal oleh ayahnya sejak ia kelas empat SD. Rizal seorang anak yang
terkenal akan ke shalehannya.Ia memiliki cita-cita tinggi,menjadi seorang
sarjana .Ia bercita-cita ingin mengggapai sarjana tehnik industri. Cita-cita
itu berawal karena ia seorang anak desa yang hidupnya bertumpu di sebuah
bengkel yang sederhana milik pamannya. Keluarga yang begitu serba
kekurangan, menjadikan
Rizal harus menjadi tulang punggung keluarganya. Ibunya yang hanya seorang
buruh cuci itu tak mampu membiayai sekolah anaknya. Namun hal itu tak membuat
Rizal berputus asa menggapai cita-citanya itu. kini Rizal duduk di bangku SMA
Kelas dua belas ipa dua. Dengan bermodalkan kerja di bengkel milik pamannya, ia
bisa bertahan sekolah.
Rizal terkenal
di sekolah akan prestasinya yang gemilang. Di kelas ia selalu menjadi yang
terbaik. Dengan kerendahan hatinya, Rizal selalu menjadi guru kedua dikelas
bagi teman-temanya. Ketika saat teman-temanya tak mengerti tentang satu pelajaran,
maka sasaran teman-temannya pasti Rizal untuk menjelaskan ulang pelajaran itu. Namun
hal itu tak menjadikan Rizal sombong. Pada saat itu sekolahnya mengadakan tes
peserta olimpiade bioligi tingkat kabupaten yang akan di laksanakan minggu
depanya. Mendengar berita itu, teman-teman sekelasnya menyuruh Rizal untuk
mengikuti tes tersebut. ”Zal kamu harus
ikut tes itu. Aku yakin kamu pasti lolos jadi peserta olimpiade buat mewakili
sekolah kita”. Usul Santi dengan yakin. ”Ah aku gak yakin lolos Santi. Soalnya
aku dengar banyak sekali yang mengikuti tes itu”. Jawab Rizal memelas. Namun
sebernanya Rizal ingin sekali mengikuti tes seleksi olimpiade tersebut. Karena
ini jalan salah satunya buat mendapatkan beasiswa gratis kuliah. Namun di sisi
lain Tono, seorang anak terpintar di kelas dua belas ipa satu,yang sangat
sombong itu tak ingin Rizal mengikuti seleksi itu. Karena ia takut Rizal yang akan lolos. ”Eh kalian anak culun. Jangan
mimpi deh buat lolos tes olimpiade ini. Yang bakal lolos tuh gue.Dan lu Rizal, Jangan
berharap lu bisa lolos seleksi ini. Mana bisa bawa sekolah ini menjadi juara. Bayaran
sekolah aja lu suka nunggak-nunggak, bikin sekolah ribet aja”. Dengan
sombongnya Tono dan teman sekelasnya berkata terhadap Rizal dan teman-temanya. ”Eh
Tono!. Kamu jangan sombong dulu deh. Mentang-mentang
anak orang kaya , kamu ngerendahin kita.Aku yakin Rizal bisa lolos ko”. Balas
Santi dengan sedikit marah. ”Ok gue tunggu besok , di tes biologi nanti”. Balas
Tono dengan nsombong. Tono dan teman-teman sekelasnya pun pergi meninggalkan
Rizal dan teman-temanya. ”Zal kamu jangan dengerin ocehan orang sombong kayak
Tono itu ya. Aku yakin ko kamu pasti bisa”. Santi memberi semangat Rizal. ”Makasih
San, kamu udah mau dukung aku. Aku janji akan berusaha yang terbaik buat kita
semua. Dan tolong doain aku ya, supaya aku lancar besok nanti”. Dengan rasa
yakin Rizal menjawab. ”Pasti Zal, kita pasti doain kamu ko.Semangat ya”. kemudian
keesokan harinya Rizal pun ikut tes
tersebut. Dan ternyata peserta tes
tersebut sangat banyak sekali dan mereka merupakan siswa terbaik dikelas mereka
masing-masing. Sehingga Rizal pun merasa minder dan putus asa. Ia berfikir
bahwa dia tidak dapat mengalahkan peserta lain dalam tes tersebut dan ia tidak
bisa mewakili sekolahnya buat kejuaraan olimpiade nanti. Namun ia teringat akan
cita-citanya yang ia dambakan dari dulu yaitu bisa masuk perguruan tinggi sarjana.Dan
salah satu jalanya itu ia harus mendapatkan prestasi untuk mendapatkan beasiswa
. Oleh karena itu Rizal harus bisa lolos seleksi kali ini.
Keesokan
harinya. Sekolah pun mengumumkan hasil tes seleksi peserta olimpiade di mading
sekolah. ”Zal ayo kita lihat hasilnya.Mudah-mudahan kamu masuk tiga besar,dan
jadi peserta olimpiade”. Dengan semangat Santi menarik tangan Rizal. Dan saat
hampir sampai di tempat mading. Ternyata banyak sekali orang yang sudah
berdatangan untuk melihat hasilnya.”Yah ko udah banyak orang sih”. Memelas
Rizal. ”Ayo kita terobos saja mereka”.Bersemangat Santi.Dan ketika mereka melihat
hasil tes seleksi kemarin. Ternyata di luar dugaan, dari dua puluh peserta yang
mengikuti tes kemarin. Rizal mendapatkan peringkat pertama ,kedua Anisa kelas
dua belas ipa empat, dan ketiga Andri kelas dua belas ipa lima. ”Wah luar
biasa. Rizal kamu ke satu. selamat ya”. Santi dengan senangnya memberikan
ucapan selamat kepada Jamal. ”Alhamdulillah ternyata Allah memberikan
kesempatan pada ku. Terima kasih ya Allah”. Dengan penuh rasa syukur Rizal mengucapkanya.
Dan pelaksanaan olimpiade akan diselenggarakan dua hari kedepan, yaitu hari
sabtu. Rizal pun belajar dengan tekun untuk
mempersiapkan lomba nanti. Dan berusaha untuk yang terbaik buat sekolahnya.
Ketika
pulang, Rizal ingin sekali memberitahukan kabar gembira itu ke pada ibunya.
Ketika sampai di rumah. Rizal terkejut melihat keadaan ibunya yang sedang
tergeletak lemas di kamar bersama adik-adiknya. “Assalamualaikum.Andri kenapa
dengan ibu?”. Tanya Rizal kepada adiknya dengan rasa cemas. “Kak, ibu tadi
terjatuh di halaman belakang rumah”. Adiknya menjawab dengan tangisanya. Rizal
pun menghampiri ibunya yang tergeledak lemas itu, dan memeriksanya.Setelah
Rizal memeriksa ibunya, Rizal terkejut ibunya terkena gejala demam berdarah.
“Astagfirullah, ibu harus di bawa kerumah sakit”. Rizal berkata dengan rasa
cemas dan sedih.Rizal bingung siapa yang akan menjaga ibunya, ketika ia sekolah
nanti.Namun Rizal memilih merawat dan menjaga ibunya. Terpaksa Rizal tidak
masuk sekolah selama dua hari.
Sudah dua
hari Rizal tidak masuk sekolah, Sedangkan besok adalah hari perlombaanya.”Sudah
dua hari ini Rizal ko ngga masuk sekolas ya,ada apa ya dengan Rizal?”. Tanya
Jamal kepada Santi. “Iya nih, dua hari lagikan di harus ikut lomba. Kita
kerumahnya yuk, terus kita ajakin ibu Rina ke rumah Rizal”. Santi memberi ide.
“ Ide bagus tuh San. Aku tkut terjadi sesuatu pada Rizal”. Jawab Jamal dengan
rasa penasaran. Selepas pulang sekolah pun Jamal dan Santi dengan wali kelasnya
bu Rina pergi ke rumah Rizal. Ketika sampai di depan rumah Rizal.Rizal sedang
melamun dan menangis di depan rumahnya.” Assalamualikum Zal”.Datang Santi
dengan sedikit lari kecil menuju Rizal.” Waalaikumsalam. Eh Santi, Jamal, dan
ada ibu Rina juga”. Jawab Rizal dengan terkejut.”Zal udah dua hari ini kenapa
kamu gak masuk sekolah terus. Ada masalah apa?”.Tanya Jamal. “ Iya ada apa Zal
dengan kamu,bentar lagi kan kamu akan ikut lomba”. Sambung ibu Rina. “Sebenarnya
ibu saya sdang sakit bu. Jadi saya tidak bisa sekolah, dan sepertinya saya gak
bisa ikut lomba besok nanti bu.Soalnya tak ada yang merawat ibu saya bu”. Jawab
Rizal dengan tangisanya. “Kenapa kamu gak bilang, sekarang kita bawa ibu kamu
kerumah sakit”.Dan akhirnya ibu Rizal di bawa kerumah sakit. Dan ibu Rina
memberikan amanat kepada Rizal untuk supaya Rizal mempersiapkan buat lomba
nanti besok. Dan Rizal pun semalaman belajar dengan serius untuk lomba
besoknya. Dan sedangkan ibunya di rawat dirumah sakit.Keesokan harinya pun
Rizal berangkat dengan bu Rina ke tempat perlombaan olimpiade biologi. “Kamu
harus tenang dan percaya diri, berikan yang terbaik untuk kita semua dan untuk
ibumu”. Ibu Rina memberi semangat. “Iya bu pasti. Tolong doain saya supaya berhasil”.
Jawab Rizal dengan penuh semangat. Rizal pun masuk ruangan perlombaan. Dan
setelah dua jam lamanya menunggu, akhirnya lomba pun selesai. Rizal pun keluar
bersama peserta lainnya.Setelah istirahat selama kurang lebih satu jam untuk
melaksanakan shalat ashar. Pengumuman hasil lomba pun akan segera di umumkan.
Semua peserta dan para pembimbing berkumpul di ruang pengumuman. Dan setelah
pengumuman itu di laksanaka, dengan rasa takjub dan terkejut, nama Rizal di
sebutkan sebagai pemenang juara pertama olimpiade biologi tingkat kabupaten,
dan menjadi utusan kabupaten Cianjur sebagai
peserta olimpiade di tingkat provinsi. Dengan rasa yang begitu bahagia
Rizal sujud syukur atas apa yang telah iya dapatkan hari itu.
Dan keesokan
harinya. Hari senin, hasil prestasi Rizal pun di umumkan sebagai kebanggaan
sekolah. Dan semua teman-teman dan guru Rizal mengucapkan selamat atas
kesuksesannya itu.
By; Samsul Rizal....
100%
anti galau. Hidup adalah perjuangan :*
0 komentar:
Posting Komentar