Hati hati saat liburan, jangan
kebut kebutan, ibu gak mau saat kamu kembali kesekolah kalian datang dengan
jumlah yang berkurang, ada yang sakit atau ada yang kecelakaan. Itulah kalimat
yang masih saya ingat dan akan tetap ingat dari pembina upacara di hari
terakhir sekolah sebelum libur panjang, pesan beliau bila di indahkan akan
berarti sangat besar bagi kehidupan ini, terutama untuk membentengi kita selama
liburan agar terus berhati hati.
Beberapa waktu lalu ketika saya
libur panjang, lebih tepatnya libur idul fitri sekaligus libur panjang akhir
semester genap yang panjangnya luar biasa
sampai bosan saya liburan, libur yang
selama kurang lebih 2 bulan ini banyak sekali cerita menarik yang bisa saya
ambil hikmahnya.
Di awal liburan saya mendengar
kabar bahwa ada saudara yang kecelakaan saat mau ikut acara buka bersama dengan
teman teman sekelasnya nasib naas menimpa dirinya, dia kecelakaan bertabrakan
dengan mobil dari arah yang berlawanan, kejadian ini membuat dia harus
menderita berbulan bulan lamanya jika diperkirakan. Karena kondisi kaki yang
patah di kedua kakinya belum lagi luka luar yang begitu parah membuat dia harus
dirawat berbulan bulan lamanya.
Tak lama setelah kejadian itu ada
tetangga saya yang usianya masih dibilang anak anak, karena baru kelas 2 smp
itu mengalami nasib yang sama, ia bersama seorang temannya bertabrakan dengan
sebuah mobil besar yaitu teronton mobil pengangkut pasir ini menabrak tetangga
saya itu dan ia pun meninggal dunia, dan teman yang satu lagi koma,pada saat
saya menulis tulisan ini, kira kira semingu setelah kejadian. Dan tetangga saya
yang meninggal itu kondisi fisik yang tidak memungkinkan lagi untuk hidup
kecuali atas kehendak tuhan. Wajahnya hancur terseret truk bermuatan besar itu,
dan ususnya keluar pokonya saya pun tak tega melihatnya, kondisi badannya rusak
parah.
Dari kejadian kejadian itu saya terus
terusan mengucap syukur, hal itu tidak terjadi pada keluarga saya, maksudnya
pada keluarga inti saya. Sikap orang tua yang mendidik keras saya untuk tidak
melakukan hal hal konyol sangat saya syukuri. Inilah jalan bagi kita semua
untuk taubat bahwa segala sesuatu itu ada akibatnya.
Pesan dari pembina upacara yang
pada waktu SMA itu sangat besar sekali manfaatnya jika kita indahkan dalam
kehidupan sehari hari. Mungkin ada sebagian siswa yang menganggap bahwa pesan
itu hanyalah pesan pembina upacara yang tak tahu harus ngomong apa, tetapi
percayalah teman teman, guru guru kita tak mau kalau kita celaka, mereka sangat
menyayangi kita dan dia tidak mungkin menjerumuskan kita.
“berhati hatilah dalam menjalani
hidup agar kita tidak celaka dan menyesal dikemudian hari” saya Apen Mulyana salam Bintang Muda Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar