Belajar?Aaaaaarrrrrggggghhh!!!
Kok bilang aaaarrrgggghhhhh.....? Memangnya belajar itu menakutkan?
Serem? Nyebelin?Padahal setiap hari kita pasti ketemu dengan yang namanya
be-la-jar. Iya kan?Ceritanya.... Setiap hari kita bertemu dengan yang
namanya belajar. Nah, hampir setiap hari pula korbannya ada yang selalu
dibuatnya macam-macam dengan yang namanya belajar ini. (ini hasil pengalaman
lhoo..)
Kalau gejala
ringan sih, ada yang dibuatnya NGANTUK (lagi dengerin guru bicara di depan
kelas.., eh saking khusyunya malah ketiduran..., bangun-bangun gurunya sudah
bubaran); JANTUNG BERDEBAR ( saat lupa tidak mengerjakan PeEr ); HILANG NAFSU
MAKAN (saat tahu nilai ulangan jeblok).
Kalu gejala
menengah ada yang dibuatnya PUSING (saat melihat soal-soal fisika); KERINGAT
DINGIN KELUAR DAN GEMETERAN (saat guru nyuruh maju mengerjakan soal matematika
di depan); yang paling ngeri kalau sampai pada TRAUMA ( saat guru nyetrap di
depan kelas karena tidak mengerjakan PeEr ); atau HISTERIS ( saat tahu ulangan
paling jelek satu sekolah). Dan yang paling bahaya nih, kalau sampai pada
STRESS (saat sadar kalau kita nggak pernah belajar, padahal waktu ujian tinggal
15 menit lagi). Tidaakkk…
Di saat kita
tahu bahwa ulangan kita terjelek satu sekolah, yang ada hanya perasaan malu,
bukannya jadi giat belajar, tetapi MALAS dan merasa menjadi orang terbodoh.
Tambah malas lagi belajarnnya kalau guru yang ngajarmya itu yang ( eN Ge eN Ye
Pe eS eN), alias Ngerti Gak Ngerti Yang Penting Sudah Ngajar.
Wah...,
kalau sudah seperti ini bisa berbahaya nih! Bagaimana bangsa ini mau maju
kalu pendidiknya saja tidak profesional. Apalagi muridnya, belajar saja tidak
mau... Waspadalah!
Nah untuk
yang merasa menjadi orang terbodoh, hilangkanlah perasaan bodohmu. Hilangkan
rasa malasmu, kalau kamu ingin mencapai kesuksesan yang di impikan. Ada baiknya
kita bercermin pada kejadian seorang anak yang merasa menjadi orang
terbodoh.
Alkisah. Ada
anak yang lelet banget kalau di suruh belajar. Di kelas, kebiasaannya adalah
tidak paham dengan pelajaran. Hasilnya, ia pun menjadi murid terbodoh di
kelasnya. Dan ia benar-benar stress dengan situasi seperti itu. Ia benar-benar
tidak bisa cuek bebek seperti itu. Ia bukan tipe “cuex is the best”.
Suatu hari,
ia memutuskan untuk pergi saja dari sekolahnnya. “Aku sudah tidak tahan lagi
menghadapi semua ini. Memang nasibku sudah menjadi orang bodoh. Beginilah
orang. bodoh sungguh menderita. Tidak pernah bisa mengerti apa-apa...”
Begitulah dia mengutuki dirinya sendiri. Lalu dengan tekad dan niat yang bulat,
ia pun packing untuk meninggalkan sekolah.
Setelah lama
berjalan, badannya merasa kecapekan, ia pun beristirahat di pinggir sebuah
sungai. Nah, saat itu ia menyaksikan suatu kejadian yang teramat penting dalam
sejarah hidupnya. Peristiwa yang akan merubah nasibnya. Peristiwa yang dilihat
oleh matanya.
Matanya
tertuju pada pemandangan yang sangat menakjubkan. Ternyata dan ternyata, ia
melihat sesuatu yang membuatnya melongo tidak bikin lagi bego, pemandangan yang
akan mengubah hidupnya selamanya, membuatnya berubah TOTAL.
Ia melihat
dengan cermat penuh minat sesuatu yang menurutnya sangat “AJAIB”. Ia merasa
mempunyai semangat yang baru. Ia melihat setetes air (setetes air kok luar
biasa... memangnya ada apa dengan air??). Nah, anak ini menyaksikan sebongkah
batu besar yang berlubang di tengahnya karena terkena tetesan air tersebut.
Dengan tetesan air yang tak kenal lelah menimpa batu besar, membuat batu yang
permukaannya keras itu jadi berlubang. Hal ini membuat si anak terpana.
Hingga
munculah suatu PENCERAHAN dalam dirinya. “ Aku memang bodoh, tapi aku tetap
masih di beri hidup sama Alloh. Kalau air saja yang terus menerus menetes dapat
membuat batu yang begitu keras menjadi berlubang, apalagi aku. Masak aku tidak
bisa merubah diriku sendiri menjadi orang pintar. Sedungu atau sebodoh apapun aku
sekarang, aku yakin kalau aku terus menerus berusaha seperti tetesan air itu,
aku pasti bisa pintar, asal aku tidak menyerah dan terus berusaha. YA AKU PASTI
BISA. Seperti peribahasa dalam bahasa sunda (cikaracak ninggang batu laun-laun
jadi dekok).
Setelah
melihat kejadian itu, anak ini berubah drastis. Yang dulunya paling malas
menjadi paling rajin. Setiap waktu yang memungkinkan, ia gunakan untuk belajar.
Dari yang paling bodoh di kelasnya ia menjadi yang paling pintar, dan berhasil
melampaui teman-temannya. Kemudian menyamai kakak-kakaknya, sampai
melampauinya, hingga kemampuannya menyamai gurunya dan akhirnya melebihinya
juga. Subhanalloh! Allohu Akbar!
Maka anak
yang dulunya terkenal bodoh itu, kemudian berubah menjadi pelajar yang sangat
cerdas, bahkan berhasil menjadi seorang ulama besar yang di segani. Ia adalah
Ibnu Hajar Al-Haitami (beliau mendapat julukan “ibnu hajar” alias si anak batu,
karena peristiwa melihat batu hitam itu).
Nah,
pintarnya sih ingin, cerdasnya juga iya. Tapi masalahnya hanya satu, belajarnya
yang selalu malas. Maka dari itu ada beberapa tips cara mengatasi malas
dalam belajar, yaitu :
Niat yang
kuat.
Hal ini yang
terpenting dalam melakukan setiap hal. Dalam hati kita harus selalu di tanamkan
niat yang kuat. Ya tentunya niatnya yang baik. Jika niatnya sudah kuat, baik,
dan niat nyari ilmunya untuk menggapai ridha Allah, maka Allah Swt. akan
memudahkan urusan dan menjauhkan kita dari kemalasan. Insya Allah.
Punya
impian.
Pernahkah
berpikir mengapa malas belajar? Mengapa kita selalu saja merasa malas?
Jawabannya karena kita tidak memiliki motivasi, tujuan, keinginan, dan impian.
Dengan punya impian dan motivasi, kita akan terus semangat untuk mencapai
impian yang kita inginkan itu.
Buat
perjanjian
Buat
perjanjian ini maksudnya buat hukuman tersendiri. Contohnya: kita mempunyai
targetan satu hari 1 juz membaca Al-Quran. Kalau 1 hari targetannya tidak
tercapai, maka hari berikutnya harus 2x lipat dari hari sekarang.Kita dapat
mencontoh dari Amirul Mukminin Umar bin Khatab. Suatu saati Amirul Mukminin
tertinggal melaksanakan sholat tahajud. Karena meninggalkan suatu keutamaan dan
sudah merasa suatu kewajiban, Amirul Mukminin menghukum dirinya sendiri dengan
meletakan tangannya di atas api. Karena ingin mengetahui betapa pedihnya
siksaan Allah Swt. Di dunia saja, api sudah terasa sangat panas, apalagi di
neraka jahannam. Bukankah belajar juga suatu kewajiban?
Dengan
membuat perjanjian semacam ini, sedikit akan terhilangkan rasa malas kita.
Karena jika malas belajar, kita akan mendapat hukuman yang kita buat, dan kalau
malas lagi akan berlipat hukumannya. Kalau masih tetap malas saja, bagaimana
mau sukses?
Tidak
mengingat masa lampau
“Andaikan
dulu aku melakukan itu, mungkin tak akan seperti ini”. Nah, kata seperti inilah
yang jangan di ucapkan. Kalau ingin bercermin pada masa lalu, memang bagus,
kalau itu yang baiknnya. Tetapi kalau kita hanya mengingat-ingat masa lalu,
menyesalinya, dan menghabiskan waktu kita yang sekarang, buat apa? Kapan
belajarnya? Kalau waktunya hanya dihabiskan untuk menyesali, mengingat-ingat
masa lalu yang tidak ada maknanya. Bagusnya kita berusaha, bergerak, supaya
sekarang lebih baik dari pada dulu.
Membuat
“menu” pembangkit semangat belajar
Contohnya:
-Kata-kata
motivasi/inspirasi (dari Al-Quran, Hadist, atau dari tokoh yang layak di
contoh)
-Foto idola.
Contoh : Hasan Al-Banna
-Planning
Board (papan berisi rencana kegiatan selama seminggu atau sebulan)
Musik. Musik
itu dapat menghaluskan jiwa, bisa membut kita dekat dengan Allah swt. (tentunya
pilih-pilih musiknya, semcam nasyid) atau dengan Murotal Al-Quran. Janji Allah,
Al-Quran itu jadi obat untuk menenangkan jiwa. Insya Allah stressnya bisa
hilang.
Memakai
pewangi. Ada seorang ulama besar yang sebelum ngajar, ia terbiasa memakai
wewangian, kemudian tempat untuk para santrinya mencari ilmu, di semerbakkan
dengan wangi-wangian juga. Dengan seperti ini belajar pun jadi terasa indah,
jauh dari rasa ngantuk.
Istiqomah
Setelah
melewati tips ke 1-5, dan kita sudah berada dalam kebaikan, jauh dari
kemalasan, maka istiqomahlah. Karena Rosulullah Saw. juga telah mewasitkan
kepada kita, supaya beristiqomah dalam kebaikan. Jika sudah beristiqomah, Allah
Swt. akan mempermudah urusan kita, salah satunya mengatasi rasa malas ini,
insya Allah.
Sekarang
sudah tahu cara mengatasi malas belajar. Jika ingin meraih kesuksesan
yang di impikan, dan merasakan nikmatnya/manisnya belajar; sementara rasa malas
masih tetap ada, cepat atasi sekarang juga.
Belajar itu
sangat terasa manis, bahkan melebihi manisnya madu.Belajar dapat dimana saja,
kapan saja, dan dari siapa saja, tidak hanya dari sekolah formal. And dont
forget before stady, baca doa dahulu, supaya ilmu yang akan kita dapatkan mudah
di pahami dan bermanfaat. Allahumma arinal haqqo haqqon warzuqnat
tibaa’ah. Wa arinal baathila baathilan warzuqna ijtinabah. “Ya Tuhan kami,
tunjukilah bahwa yang benar itu benar, dan berilah kami kesanggupan untuk
mengikutinya. Dan tunjukan bahwa yang salah itu salah, dan berilah kami
kesanggupan untuk menjauhinya. Aaamin. Ya Allah…, semoga engkau berkenan
mengabulkan do’a kami.
Nunung
Munawaroh
0 komentar:
Posting Komentar