This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 24 Januari 2013

Belajar Memahami Hidup


Para ahli pengembangan diri mengatakan bahwa memahami hidup adalah langkah penting menggapai sukses; Tetapi hidup ini bukan tentang mengumpulkan nilai.
Bukan mengumpulkan nilai yang selalu dapat dikuantifikasi dan konkret 100% terlihat dengan kasat mata;
Bukan tentang berapa banyak orang yang meneleponmu, mencarimu, mengagumimu, memujimu dan juga bukan tentang siapa temanmu atau sahabatmu;

Kisah Bijak Pohon Apel


Sebagian dari sobat barangkali telah membaca kisah ini, namun apa salahnya saya muat kembali pada postingan ini untuk saudara-saudara kita yang belum sempat membaca kisah ini, serta sebagai bahan review untuk yang telah lebih dulu membaca. semoga bermanfaat………
Pada suatu masa, terdapat sebatang pohon apel yang amat besar. Seorang kanak- kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di perdu pohon apel tersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya.

Pohon apel itu juga menyukai anak tersebut. Masa berlalu… anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut. Namun begitu,  suatu hari dia datang kepada pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih.

Cerpen "Menembus Batas"


Mata kuliah hari ini telah selesai, semua mahasiswa dikelas sudah keluar ruangan. Berbeda dengan yang lainnya, Rachel masih tetap betah diam dikursinya. Masih setia menunggu dosennya untuk keluar terlebih dahulu. Pak Juna tengah membereskan semua perlengkapan yang dibawanya tadi. Setelah semua masuk tas, beliau berpamitan kepada satu mahasiswi yang masih tertinggal didalam kelas itu. Lalu menyunggingkan senyum manisnya.“bapak duluan, ya!” pamitnya kepada Rechel. Rachel hanya tersenyum tanpa membalas pamitan Pak Juna.
            Sesekali dia manatap buku catatannya yang kosong. Beberapa kali dia menolak panggilan masuk dari

Jumat, 11 Januari 2013

Cara Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi yang Baik


Pada umumnya siswa yang telah lulus dari SMA, SMEA, SMK dan jenjang sederajat lainnya akan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri / PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta / PTS. Pada perguruan tinggi terdapat penjurusan mahasiswa berdasarkan subyek mata kuliah yang diambil. Setiap jurusan memiliki materi dan sifat pembelajaran yang berbeda-beda. Jurusan yang memiliki sifat yang serupa akan digabung dalam suatu fakultas, akademi, sekolah tinggi, dan lain sebagainya.


Memilih jurusan kuliah bukan urusan yang mudah dan bukan

Rabu, 09 Januari 2013

Perjuangan Anak Shaleh


Alkisah, di sebuah desa yang kecil sederhana yang jauh dari keramaian kota, dengan sayup-sayup suasana alam yang begitu indah, dengan pepohonan yang rindang menghiasi desa Sukatani, desa yang relegius itu. Tingggal seorang anak desa yang bernama Rizal. Ia adalah anak dari tiga bersaudara yang ditinggal oleh ayahnya sejak ia kelas empat SD. Rizal seorang anak yang terkenal akan ke shalehannya.Ia memiliki cita-cita tinggi,menjadi seorang sarjana .Ia bercita-cita ingin mengggapai sarjana tehnik industri. Cita-cita itu berawal karena ia seorang anak desa yang hidupnya bertumpu di sebuah bengkel yang sederhana milik pamannya. Keluarga yang begitu serba